Sejarah Perkembangan Metode Penangkapan

Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia, menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia Neanderthal telah melakukan Kegiatan penangkapan dengan menggunakan tangan, kemudian profesi ini berkembang terus secara perlahan-lahan dengan menggunakan berbagai alat yang masih tradisional yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti batu, kayu, tulang dan tanduk.

Sejarah penangkap ikan dan pemburu sama tuanya, keduanya merupakan suatu upaya memenuhi kebutuhan akan pakan, namun entah mengapa memanah ikan yang berenang di rawa-rawa dengan panah dianggap menangkap ikan sedangkan memanah bebek yang juga. sedang berenang di tempat yang sama dianggap sedang berburu padahal menggunakan alat yang sama persis. Pada dasarnya penangkap ikan dan pemburu memiliki methode dan teknis yang saling melengkapi antara menangkap hewan didarat dan menangkap ikan di air. Sulit untuk membedakan apakah sebuah tombak didesain untuk menangkap ikan, berburu atau hanya merupakan simbol seremonial saja.

Diketahui sejumlah methode menangkap terdapat pada menangkap atau memburu seperti, menombak, memanah, menembak, menangkap dengan pancing dan memerangkap dengan perangkapperangkap. Menangkap ikan di air lebih mudah daripada menangkap hewan di darat, sebab menangkap ikan hanya menggunakan alat yang sederhana sedangkan untuk berburu hewan didarat memerlukan alat dan keahlian yang lebih baik.

Perkembangan alat tangkap dari masa ke masa beriringan dengan perkembangan teknologi kapal di laut. Pembuatan perahu sampan yang tertua di Eropa dibuat sekitar 8300 tahun yang lalu dengan panjang 3 meter. Setelah ditemukannya mesin uap (steam engine) oleh James Watt pada tahun 1769 maka penangkapan ikan ikut terpengaruh perkembangannya. Mesin-mesin tersebuta tidak hanya digunakan untuk menggerakkan kapal tetapi pada tahun 1860 mesin-mesin tersebut digunakan untuk menarik berbagai jenis alat tangkap.

Keberhasilan suatu penangkapan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keahlian nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap (teknik penangkapan), daerah penangkapan yang yang tepat, dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah operasi penangkapan ikan. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai klasifikasi teknik dalam penangkapan ikan.

Penangkapan ikan di laut selalu mengalami perubahan alat tangkap yang digunakan. Berbagai jenis alat tangkap telah dikembangkan untuk membantu mempermudah proses berburu ikan di laut. Alat tangkap dikembangkan dengan mengacu pada tingkah laku jenis ikan dan habitat dimana ikan berada. Berdasarkan habitat ikan, sumber daya ikan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu ikan-ikan permukaan (pelagic fish) dan ikan-ikan dasar (demersal fish).

Jika kita melihat berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi di suatu perairan, sangatlah beragam. Tentu dari masing-masing alat tangkap membutuhkan teknik pengoperasian yang berbeda-beda. Namun beberapa alat tangkap ada yang mempunyai kemiripan dalam pengoperasiannya walaupun ada yang lebih sederhana dan ada yang lebih kompleks. Sebagai contoh adalah alat tangkap pancing yang menggunakan hanya satu mata pancing (hand line) jika dibandingkan dengan pengoperasian tuna long line yang membutuhkan mata pancing yang banyak. Ke dua alat tangkap ini adalah sama-sama pancing (line fishing), tetapi ada perbedaan dengan jumlah mata pancing yang dioperasikan.